STERIL ATAU IMUN?

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Muhammad sholallohu alaihi wasalam beserta keluarganya, para sahabatnya dan orang yang mengikuti beliau sampai hari kiamat.

Ayuhal ikhwati fillah, di era globalisasi saat ini, mendidik anak adalah sesuatu yang teramat sangat berat, karena budaya jahiliah yang menyerbu kerumah-rumah kita sangatlah sulit untuk dibendung, pengaruhnya adalah, anak-anak kita menjadi terpengaruh oleh budaya jahiliah tersebut dan menjadi generasi tidak seperti yang diinginkan oleh Allah SWT dan Rosulnya SAW.

Dalam menghadapi problematika seperti ini, ada beberapa sikap yang diambil oleh ikhwah kita, antara lain :

1. Mensterilisasi anak-anaknya

Yaitu, ikhwah, dengan berbagai cara mengkarantina anak-anaknya dari pengaruh budaya jahiliah, seperti melarang anaknya menonton televisi, melarang main internet, memasukan kepesantren yang "ketat", tidak boleh main dengan teman-temannya dan sebagainya.

Dampaknya adalah, ketika ada kesempatan bagi sang anak, maka anak- anak tersebut menjadi lepas kendali dan menjadi tidak terkontrol. Karena mereka dijadikan steril, maka ketika tersentuh hal-hal yang kotor, maka jadi terpengaruhlah mereka dengan budaya jahiliah itu.

2. Menjadikan anak mereka imun

Ketimbang menutup semua akses budaya jahiliah yang menyerbu dan sulit dibendung, sebagian ikhwah yang lain lebih mengutamakan menyiapkan anak-anaknya dengan pendidikan dan pemahaman akidah yang kuat, sehingga anak-anaknya dapat menangkis dan bertahan dari budaya jahiliah yang menyerbu. Memang anaknya diberi kesempatan untuk menonton tv, main internet dan bergaul dengan kawan-kawannya, namun juga diberi pemahaman tentang apa yang mereka tonton dan siapa kawan yang baik dan kawan tidak baik. Sehingga walaupun sering berinteraksi dengan budaya dan orang jahiliah, sang anak akan tetap kokoh mempertahankan akidah dan keyakinannya, hal ini karena sang anak imun terhadap budaya jahiliah yang ada disekitarnya itu.

Diantara dua sikap ini, mungkin cara kedua lebih dapat dimengerti dan dipahami. Karena bagaimanapun, budaya jahiliah tidak dapat dibendung dan menyerbu rumah kita bahkan sampai kekamar tidur. Jadi dari pada mensterilkan anak kita, apakah tidak lebih baik menjadikan mereka kebal dari budaya jahiliah tersebut.

Masalahnya, karena kesibukan kita, kadang kala kita tidak dapat mengawasi dan berinteraksi intens dengan anak-anak kita. Jadi kita pun kadang sulit untuk memberikan pemahaman dan penanaman akidah shohihah kepada anak-anak kita.

Alhamdulillah, saat ini sudah terbit buku "KISAH PARA SAHABAT NABI" untuk anak-anak, yang terdiri dari 24 buku terbagi menjadi 19 buku untuk anak, dan 5 buku untuk balita. Yang menariknya, buku "KISAH PARA SAHABAT NABI" ini dibuat dengan model buku cerita dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Tidak hanya berisi cerita, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar (komik), sehingga anak-anak lebih memahami isi kisahnya. Bahkan buku untuk balita disertai dengan media tanya jawab, sehingga sang anak, mau tidak mau akan memperhatikan isi buku yang dibacanya atau dibacakan untuknya.

Percaya atau tidak, buku "KISAH PARA SAHABAT NABI" ini, tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak kita, tapi juga sangat bermanfaat untuk kita, karena buku ini berkisah tentang +/- 250 orang sahabat Nabi, termasuk riwayat Nabi Muhammad SAW dan para sahabat utama antara lain Abu Bakar, Umar bin Khotob, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib dan sebagainya.

Disamping itu, bahasanya yang ringan, gaya bercerita yang menarik, membuat kita betah berlama-lama membaca buku ini.

Nah jikaAnda ingin menanamkan akidah yang lurus dan ahlak yang terpuji kepada anak-anak Anda, sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan kokoh dengan Dienul Islam, maka buku "KISAH PARA SAHABAT NABI" ini adalah salah satu hadiah yang sangat berharga yang pantas Anda berikan kepada anak-anak Anda yang Anda cintai, karena sudah pasti Anda sangat peduli kepada mereka. Sebagaimana firman Allah :

"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yang Allah sediakan untuk orang-orang kafir"